Home » » Sejarah Bilangan Fibonacci

Sejarah Bilangan Fibonacci

Tentunya, kita semua mengenal bilangan Fibonacci (atau disebut juga barisan Fibonacci). Suku pertama barisan ini adalah 1, begitu pula dengan suku ke-2.


Suku berikutnya merupakan penjumlahan 2 suku sebelumnya.


Suku-suku positif barisan Fibonacci:
1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, …
Di post ini, kita akan mengenal lebih jauh mengenai bilangan Fibonacci ini. Dimulai dengan sejarah bilangan Fibonacci, yaitu sebagai berikut.

dimana = 
<=Asal Mula Bilangan FIBONICCO=>
Berdasarkan buku The Art of Computer Programming karya Donald E. Knuth, barisan ini pertama kali dijelaskan oleh matematikawan India,Gopala dan Hemachandra pada tahun 1150, ketika menyelidiki berbagai kemungkinan untuk memasukkan barang-barang ke dalam kantong. Di dunia barat, barisan ini pertama kali dipelajari oleh Leonardo da Pisa, yang juga dikenal sebagai Fibonacci (sekitar 1200), ketika membahas pertumbuhan ideal dari populasi kelinci.
Rasio fibonacci banyak digunakan para trader untuk memperkirakan pergerakan harga. Ada dua rasio fibonacci yang banyak digunakan dalam forex: fibonacci retracement & fibonacci extension.

*Contoh Bilangan Fibonacci:*
Deret sederhana itu adalah sebagai berikut:
1,1,2,3,5,8,13,21,34,55,89,144,...dst.
Deret angka ini diawali angka 1 lalu diikuti dengan 2 dan kemudian penjumlahan dari kedua angka menghasilkan deretan angka yang berikutnya. 1+2 muncul angka 3, lalu 2+3 muncul angka 5, kemudian 3+5 muncul angka 8 dan seterusnya.
Deret angka ajaib ini kemudian memunculkan rasio ajaib yang didapat dari pembagian sebuah angka deret pada fibonacci dengan angka berikutnya:
13 : 21 = 0.619
21 : 34 = 0.618
34 : 55 = 0.618
55 : 89 = 0.618
89 : 144 = 0.618
Akhirnya ditemukan sebuah angka rasio fibonacci: 0.618
Berikutnya dengan membagi sebuah angka deret fibonacci dengan angka pada dua deret berikutnya didapatkan rasio fibonacci yang lain:
13 : 34 = 0.382
21 : 55 = 0.382
34 : 89 = 0.382
dan seterusnya...
Untuk keperluan trading saham atau forex, inilah rasio fibonacci yang perlu anda ketahui:
Fibonacci Retracement Levels:
0.236, 0.382, 0.500, 0.618, 0.764

Fibonacci Extension Levels:
0, 0.382, 0.618, 1.00, 1.382, 1.618

Untungnya anda tidak perlu repot menghitung angka-angka ini. Pada hampir setiap chart biasanya sudah ada fasilitas untuk menghitung rasio fibonacci. Anda cukup menetapkan 'swing-high' dan 'swing-low' yang ada dalam suatu pergerakan mata uang, software akan memberikan perhitungan rasio fibonaccinya. Swing-high adalah candlestick pada bagian puncak yang diapit setidaknya dua candlestick yang lebih rendah, sedangkan swing-low adalah candlestick pada bagian bawah yang diapit oleh dua candlestick yang lebih tinggi.
Trader biasanya menggunakan rasio fibonacci retracement level untuk menetapkan support dan resistance. Sedangkan fibonacci extension level sering digunakan untuk penetapan level 'ambil untung' (profit-taking). Dalam prakteknya fibonacci retracement lebih banyak digunakan dibandingkan fibonacci extension. Para trader menggunakannya untuk menangkap kesempatan 'buy on dip' (beli saat harga turun) pada trend naik atau 'sell on high' (jual saat harga naik) pada trend turun.

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Afista pratama | Template
Copyright © 2011. Pratama Blog - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger